- Back to Home »
- Computer »
- Domain Name System (DNS)
Posted by : Unknown
Saturday, April 26, 2014
Pengertian Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang
mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data
antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat
keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang
terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan
untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS)
adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer
(name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung
ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host
name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga
dapat di implementasikan ke private network atau intranet
STRUKTUR DNS
1.
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan
tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level.
Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di
ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
2. (Top
Level Internet Domain, TLD)
merupakan rujukan kepada huruf-huruf
terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama domain. TLD dibagi menjadi 2,
yaitu:
generic Top
Level Domain (gTLD)
Dipergunakan oleh macam-macam organisasi, sebagai
contoh, .com untuk organisasi komersial, .org untuk organisasi nonkomersial,
edu untuk lembaga pendidikan Amerika, dll. Domain ini terdiri dari 3 huruf atau
lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat digunakan secara luas, tetapi
untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov (Pemerintahan
Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua otoritas
tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang
disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan
.museum, dan ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains
(uTLD)), misalnya .biz, .info, .name and .pro.
country code Top Level Domain (ccTLD)
Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah
dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp untuk Jepang, .id untuk Indonesia,
uk untuk Inggris, sg untuk Singapura.
3. Second-Level Domains
dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan
subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host)
seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain
training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti
client1.training.bujangan.com. Second level di Indonesia antara lain go.id
untuk lembaga pemerintahan Indonesia ; mil.id untuk lembaga militer Indonesia ;
sch.id untuk lembaga pendidikan tingkat sekolah.
Struktur domain .id di bawah secong level domain
diantaranya :
.ac : akademik
.co : company
.or : organisasi
.net : network
.go : government
.mil : military
.sch : school
.web : website
.war.net.id
: khusus warnet
4. Host Name
Domain name yang digunakan dengan host name akan
menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contohnya,
jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan
detik.com adalah domain name.
Cara Kerja DNS adalah
sebagai berikut:
DNS (Domain Name System) adalah suatu system yang
mengubah nama host (seperti linux.or.id) menjadi alamat IP (seperti
64.29.24.175) atas semua komputer yang terhubung langsung ke Internet. DNS juga
dapat mengubah alamat IP menjadi nama host.
DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon
(tree). Bagian atas adalah Top Level Domain(TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL
dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabang-cabang yang dicari dari pangkal sampai
ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id pertama-tama DNS
bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id misalnya
dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang
bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada
ns.or.id tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.24.175
Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host
melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti domain lainnya domain in-addr.arpa pun
bercabang-cabang. Yang penting diingat adalah alamat IP-nya ditulis dalam
urutan terbalik di bawah in-addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP 64.29.24.275
prosesnya seperti contoh linux.or.id: cari server untuk arpa, cari server untuk
in-addr.arpa, cari server untuk 64.in-addr.arpa, cari server
29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 24.29.64.in-addr.arpa. Dan cari informasi
untuk 275.24.29.64.in-addr.arpa.
DNS
Server di Linux
DNS Server di linux biasanya dijalankan oleh program
yang bernama named. Program ini merupakan bagian dari paket bind yang
dikoordinasikan oleh Paul Vixie dari The Internet Software Consortium. Biasanya
program ini terletak di /usr/sbin/named dan dijalankan pada waktu booting dari
/etc/rc.d/init.d/named start. Agar named dijalankan pada setiap booting
masukkan named ke daftar server yang harus distart dengan menggunakan ntsysv.
File konfigurasi untuk named adalah /etc/named.conf
yang seperti biasa adalah text file. Format file ini seperti format program C
atau Pascal yakni tiap perintah diakhiri dengan ';' dan blok perintah di kurung
dengan '{' dan '}'. Ada beberapa blok yang sering digunakan yaitu: options
untuk mengatur konfigurasi server secara global dan
menentukan default zone untuk mengatur konfigurasi zona DNS.
KOMPONEN DNS
Ada 3 bagian yang mendukung
kinerja system DNS:
DNS resolver,
merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan pada komputer user dan
menghasilkan DNS request untuk keperluan program aplikasi. Resolver adalah
bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk menjawab pertanyaan program
aplikasi tentang domain.
Recursive DNS server,
yang akan meneruskan pencarian DNS melalui respons (balasan) query dari
resolver, dan mengembalikan jawaban ke resolver.
Authoritative DNS server,
adalah bagian yang menangani jawaban-jawaban keluar ke query dari recursor,
pada tiap-tiap bagian jawaban, atau bagian dari penunjukan/penyerahan
(contohnya, penyerahan ke authoritative DNS server yang lain).
Jenis DNS
DNS server terdiri dari tiga
jenis yaitu :
a. Cache
Jenis
ini idak mempunyai data nama- nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat.
Setelah jawaban didapatka, datanya disimpan
dalam cache untuk kepeluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.
b. Primary ( master)
Sesuai
dengan namanya, primary (untuk versi 4.x 0 atau master ( untuk versi 8.x )
adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini
memegang otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server ns1.itb.ac.id memegang
otoritas penuh atas atas domain*.itb.ac.id. otoritas penuh disini berarti
server ini yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama- nama host berdomain
itb.ac.id dan sub- sub domain dibawahnya. Selain itu hanya server ini yang dapat
membuat sub-domain dibawah itb.ac.id.
c. Secondary ( slave)
Server ini adalah backup dari primary server. Sama
seperti primary, secondary juga memuat ddaftar lengkap sebuah domain. Hubungan
antara primary dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada
perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodic. Oleh
karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi
ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer. Secondary di perlukan
sebagai backup bila primary crash atau sibuk dan untuk mempermudah
pendelegasian.
Kesimpulan
DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian
host name terhadap IP address di Internet. Pada DNS client (resolver)
mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan
dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space adalah
pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level
domains, second-level domains, dan host names.
Source :